|
Untuk memudahkan penatalaksanaan di
Puskesmas terbagi menjadi |
|
- |
Penatalaksanaan PPOK stabil |
- |
Penatalaksanaan pada waktu
eksaserbasi akut |
|
|
|
|
Penatalaksanaan PPOK stabil
|
|
1. |
Obat-obatan |
2. |
Edukasi |
3. |
Nutrisi |
4. |
Rehabilitasi |
5. |
Rujukan ke spesialis paru/rumah
sakit |
|
|
|
|
Obat-obatan |
|
|
|
Dalam penatalaksanaan PPOK yang
stabil termasuk disini melanjutkan pengobatan pemeliharaan dari
rumah sakit atau dokter spesialis paru baik setelah mengalami
serangna berat atau evaluasi spesialistik lainnya, seperti
pemeriksaan fungsi paru, analisis gas darah, kardiologi dll.
Obat-obatan diberikan dengan tujuan mengurangi laju beratnya
penyakit dan mempertahankan keadaan stabil yang telah tercapai
dengan mempertahankan bronkodilatasi dan penekanan
inflamasi. |
|
|
|
Obat-obatan yang digunakan |
|
- |
Bronkodilator |
|
Diberikan dalam bentuk oral,
kombinasi golongan beta 2 agonis dengan golongan xantin.
Masing-masing dalam dosis subobtimal, sesuai dengan berat badan
dan beratnya penyakit sebagai dosis pemeliharaan.
Misal :
Dosis : aminofilin/teofilin 100-150 mg kombinsi dengan salbutamol
1 mg atau terbutalin 1 mg |
- |
Kortokosteroid |
|
Gunakan golongan
metilprednisolon/prednison, diberikan dalam bentuk oral, setiap
hari atau selang sehari dengan dosis 5 mg perhari, terutama bagi
penderita dengan uji steroid positif. |
- |
Ekspektoran |
|
Gunakan obat batuk hitam (OBH) |
- |
Mukolitik |
|
Gliseril guayakolat dapat diberikan
bila sputum mukoid |
- |
Antitusif |
|
Kodein hanya diberikan bila batuk
kering dan sangat mengganggu |
|
|
|
|
Manfaatkan obat-obatan yang tersedia
sesuai dengan perkiraan patogenesis yang terjadi pada keluhan klinis.
Perhatikan dosis dan waktu pemberian untuk menghindari efek samping
obat. |
|
|
|
Edukasi |
|
Karena keterbatasan obat-obatan yang
tersedia dan masalah sosiokultural lainnya, seperti keterbatasan
tingkat pendidikan dan pengetahuan penduduk, keterbatasan ekonomi
dan sarana kesehatan, edukasi di Puskesmas ditujukan untuk
mencegah bertambah beratnya penyakit dengan cara menggunakan obat
yang tersedia dengan tepat, menyesuaikan keterbatasan aktiviti
serta mencegah eksaserbasi. |
|
|
|
Nutrisi |
|
Keseimbangan nutrisi antara protein
lemak dan karbohidrat
Diberikan dalam porsi kecil tetapi sering. Kekurangan kalori dapat
menyebabkan meningkatnya derajat sesak.
Pemberian karbohidrat yang berlebihan menghasilkan Co2
yang berlebihan. |
|
|
|
Rehabiltasi |
|
- |
Latihan pernapasan dengan
pursed-lips |
- |
Latihan ekspektorasi |
- |
Latihan otot pernapasan dan
ekttremiti |
|
|
|
|
Penatalaksanaan PPOK eksaserasi |
|
Eksaserbasi PPOK terbagi menjadi derajat
ringan, sedang dan berat. Penatalaksanaan derajat ringan diatasi di
poliklinik rawat jalan. Derajat sedang dapat diberikan obat-obatan
perinjeksi kemudian dilanjutkan dengan peroral. Sedangkan pada eksaserbasi
derajat berat obat-obatan diberikan perinfus untuk kemudian bila
memungkinkan dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai setelah kondisis
darurat teratasi. |
|
|
|
Obat-obatan eksaserbasi akut |
|
1. |
Penambahan dosis bronkodilator dan
frekuensi pemberiannya. Bila terjadi eksaserbasi berat obat diberikan secara injeksi, subkutan,
intravena atau per drip, misal : |
|
- |
Terbutalin 0,3 ml subkutan
dapat diulang sampai 3 kali setiap 1 jam dan dapat
dilanjutkan dengan pemberian perdrip 3 ampul
per 24 jam |
- |
Adrenalin 0,3 mg subkutan,
digunakan hati-hati |
- |
Aminofilin bolus 5 mg/kgBB
(dengan pengenceran) dilanjutkan dengan perdrip 0,5-0,8
mg/kgBB/jam |
- |
Pemberian aminofilin drip
dan terbutalin dapat bersama-sama dalam 1 botol cairan
infus yang dipergunakan adalah Dektrose 5%, Na Cl 0,9%
atau Ringer laktat |
|
|
|
|
|
|
|
2. |
Kortikosteroid diberikan dalam dosis
maksimal, 30 mg/hari dalam 2 minggu bila perlu dengan dosis turut bertahap (tappering off) |
|
|
3. |
Antibiotik diberikan dengan dosis
dan lama pemberian yang adekuat (minimal 10 hari dapat sampai 2 minggu), dengan kombinasi dari obat
yang tersedia. Pemilihan jenis antibiotik disesuaikan dengan efek
obat terhadap kuman Gram negatif dan Gram positif serta kuman
atipik.
|
|
|
|
Di Puskesmas dapat diberikan |
|
Lini I |
: |
ampisilin |
|
|
Kontrimoksasol |
|
|
Eritromisin |
Lini II |
: |
ampisilin kombinasi
kloramfenikol, |
|
|
eritromisin |
|
|
Kombinasi kloramfenikol
dengan Kotrimaksasol ditambah dengan eritromisin sebagai
makrolid. |
|
|
|
|
4. |
Diuretik |
|
Diuretik pada PPOK derajat
sedang-berat dengan gagal jantung kanan atau kelebihan cairan |
|
|
5. |
Cairan |
|
Pemberian cairan harus seimbang, pada
PPOK sering disertai kor pulmonal sehingga pemberian cairan harus
hati-hati. |
|
|
|
Alhamdulillah saya sudah sembuh dari PPOK.
BalasHapusSaya sembuh semenjak konsultasi dan minum obat resep dari pengobatan terpadu ah9779 yang di rekomendasi kan oleh teman saya ...
Alhamdulillah semenjak rutin kosumsi obat resep beliau yang saya pesan langsung dari beliau nafas saya menjadi lega dan dahak serta mendengkur saya hilang... Jadi buat saudara yang lain kalau belum sembuh coba berobat dengan beliau... Bisa datang langsung atau hanya pesan obat nya saja. Ini no beliau 0822-9423-8289 semoga saudara bisa sembuh juga seperti saya amin...